Survey geolistrik dilakukan di
kecamatan Kedawung, Kecamatan Tanon dan Kecamatan Miri. Masing-masing kecamatan
dilakukan pengukuran sebanayak satu titik sounding. Konfigurasi yang digunakan
adalah Schlumberger dengan panjang bentangan kebel arus (AB/2) sejauh 200 m dan
kabel potensial 0,5 – 25 m. Gambar 1 merupakan kondisi topografi daerah
pengukuran. Pada gambar tersebut menunjukan titik GL-15 yang berada di
kecamatan kedawung memiliki elevasi sekitar 218 m. Titik GL-13 yang berada di
kecamatan Tanon memiliki elevasi 86 m dan titik GL-5 yang berada di kecamatan
miri memiliki elevasi 152 m. profil daerah pengukuran pergelombang. Dimana
GL-15 terletak di kaki gunung Lawu, GL-13 berada pada dataran rendah sungai
bengawan solo dan GL-5 berada pada perbukitan endapat vulkanik.
Gamabr 1.Peta Topografi daerah pengukuran
|
Geologi dan Hidrogeologi daerah pengukuran
Pengukuran geolistrik dilakukan di
Daerah yang memiliki geologi yang berbeda antara titik sounding satu dengan
yang lainya. Titik sounding GL-15 merupakan endapan gunung Api Lawu dengan
batuan penyusun merupakan Batupasir gunungapi, batulempung- lanau gunungapi,
breksi gunungapi dan lava. Sebaran dari endapan ini mengisi wilayah
dataran di kaki gunung atau membentuk beberapa perbukitan rendah.
Material yang mengendap pada
morfologi yang berbentuk lereng memiliki porositas dan permeabilitas yang baik.
Faktor lain adalah curah hujan yang tinggi sehingga cadangan air tanah semakin
banyak. Pada daerah lereng gunungapi Lawu banyak ditemukan sumber mata air. Debit
mata air pada gunungapi muda lebih besar dibandingkan dengan debit mata air
yang keluar dari pegunungan lipatan (Murdiono (1972) .
Titik GL-13 berada di endapan
aluvial. Dataran rendah sungai Bengawan Solo disusun oleh batuan sedimen dengan
ukuran lanau, lempung, pasir, kerikil dan kerakal. Ednapan aluvial merupakan endapan
hasil pelapukan batuan yang mengalami erosi dan kemudian di terbwa oleh angin
atau aliran air permukaan sehingga mengendap. Sumber material endapan daerah
ini berasal dari daerah yang dilewati sungai bengawan Pada daerah ini memiliki
sumber air tanah dengan produktivitas sedang dengan penyebran meluas.
Titik GL-15 beada pada endapan Notopuro.
Material penyusun materi Formasi Notopuro berasal dari gunung Ungaran Tua.
Formasi ini berumur plistosen tengah sampai atas. Litologi penyusun batuannya
merupakan Breksi lahar di bagian bawah, Perselingan tuf dengan batupasir tufan
di bagian atas. Lingkungan pengendapan formasi ini merupakan lingkungan darat
dengan ketebalan mencapai 240 m.
Gambar 3. Peta Geologi Sragen
Hasil Dan Pembahsan
Hasil pengolahan data geolistrik
dari tiga titik pengukuran menghasilkan penampang litologi seperti pada gambar
4. Dari gambar tersebut menunjukan pada titik GL-5 lapisan pertama memiliki
nilai resistivitas rendah 0-10 ohm.m yang menunjukan lapisan lempung dan pasir.
Pada lapisan kedua merupakan batuan dengan nilai tahanan jenis 20 – 1000 ohm.m
yang diinterpretasikan sebagai lapisan pasir, batupasir tufan yang diperkirakan
sebagai lapisan akuifer. Lapisan paling bawah merupakan batuan dengan nilai
resistivitas lebih dari 2000 ohm.m diinterpretasikan sebagai lapisan breksi
vulkanik. Pada titik GL-15 yang berada pada dataran rendah aluvial memiliki
nilai resistivitas rendah sampai sedang. Batuan penyusun daerah ini merupakan
lempung dan pasir. Lapisan pertama merupakan lempung, lapisan kedua merupakan
lapisan pasir yang berperan sebagai akuifer, lapisan ketiga merupakan lapisan
lempung.Titik GL-13 berada di kaki gunungapi Lawu, nilai resistivitas pada
daerah ini 4 – 600 ohm.m. pada lapisan pertama merupakan lempung, lapisan kedua
merupakan lapisan pasir yang diperkirakan sebagai akuifer dan pada lapisan
ketiga merupakan batupasir tufan.
Gambar 4.Profil litologi daerah pengukuran
Dari gambar 4 dapat dilihat
kedalaman permukaan air tanah dalam di lokasi pengukuran. Pada titik GL-5 muka
air tanah dalam berada pada kedalaman 22 m, pada titik GL-15 berada pada
kedalaman 26 m dan pada titik GL-13 pada kedalaman 13 m.. Dari gamabar tersebut
dapat dilihat pola aliran air tanah mengikuti profil topografi ditunjukan oleh
gambar 5. Pola aliran air tanah mengalir dari daerah yang memilili elevasi yang
tinggi menuju daerah yang memiliki elekvasi rendah. Pada daerah pengukuran, air
mengalir dari tittik GL-13 dan GL-5 menuju GL-15. Sumber air tanah di GL-13
berasal dari aliran gunung lawu sedangkan pada titik GL-5 berasal dari gugung
apitua ungaran. Debit air pada lapisan gunungapi muda lebih besar dari lapisan
gunungapi tua.
Gambar 5. Peta Kedalaman muka air tanah
0 comments:
Post a Comment