Saturday, 25 June 2016

Survey Geolistrik untuk mengetahui sebaran air tanah di lingkungan pengendapan Gunungapi Tua,Gunungapi Muda dan Endapan Alluvial.



Survey geolistrik dilakukan di kecamatan Kedawung, Kecamatan Tanon dan Kecamatan Miri. Masing-masing kecamatan dilakukan pengukuran sebanayak satu titik sounding. Konfigurasi yang digunakan adalah Schlumberger dengan panjang bentangan kebel arus (AB/2) sejauh 200 m dan kabel potensial 0,5 – 25 m. Gambar 1 merupakan kondisi topografi daerah pengukuran. Pada gambar tersebut menunjukan titik GL-15 yang berada di kecamatan kedawung memiliki elevasi sekitar 218 m. Titik GL-13 yang berada di kecamatan Tanon memiliki elevasi 86 m dan titik GL-5 yang berada di kecamatan miri memiliki elevasi 152 m. profil daerah pengukuran pergelombang. Dimana GL-15 terletak di kaki gunung Lawu, GL-13 berada pada dataran rendah sungai bengawan solo dan GL-5 berada pada perbukitan endapat vulkanik.
Gamabr 1.Peta Topografi daerah pengukuran
Gambar 2. Profil Ketinggian daerah pengukuran






Geologi dan Hidrogeologi daerah pengukuran
Pengukuran geolistrik dilakukan di Daerah yang memiliki geologi yang berbeda antara titik sounding satu dengan yang lainya. Titik sounding GL-15 merupakan endapan gunung Api Lawu dengan batuan penyusun merupakan Batupasir gunungapi, batulempung- lanau gunungapi, breksi gunungapi dan lava. Sebaran dari endapan ini mengisi wilayah dataran di kaki gunung atau membentuk beberapa perbukitan rendah.
Material yang mengendap pada morfologi yang berbentuk lereng memiliki porositas dan permeabilitas yang baik. Faktor lain adalah curah hujan yang tinggi sehingga cadangan air tanah semakin banyak. Pada daerah lereng gunungapi Lawu banyak ditemukan sumber mata air. Debit mata air pada gunungapi muda lebih besar dibandingkan dengan debit mata air yang keluar dari pegunungan lipatan (Murdiono (1972) .
Titik GL-13 berada di endapan aluvial. Dataran rendah sungai Bengawan Solo disusun oleh batuan sedimen dengan ukuran lanau, lempung, pasir, kerikil dan kerakal. Ednapan aluvial merupakan endapan hasil pelapukan batuan yang mengalami erosi dan kemudian di terbwa oleh angin atau aliran air permukaan sehingga mengendap. Sumber material endapan daerah ini berasal dari daerah yang dilewati sungai bengawan Pada daerah ini memiliki sumber air tanah dengan produktivitas sedang dengan penyebran meluas.
Titik GL-15 beada pada endapan Notopuro. Material penyusun materi Formasi Notopuro berasal dari gunung Ungaran Tua. Formasi ini berumur plistosen tengah sampai atas. Litologi penyusun batuannya merupakan Breksi lahar di bagian bawah, Perselingan tuf dengan batupasir tufan di bagian atas. Lingkungan pengendapan formasi ini merupakan lingkungan darat dengan ketebalan mencapai 240 m. 

Gambar 3. Peta Geologi Sragen

Hasil Dan Pembahsan
Hasil pengolahan data geolistrik dari tiga titik pengukuran menghasilkan penampang litologi seperti pada gambar 4. Dari gambar tersebut menunjukan pada titik GL-5 lapisan pertama memiliki nilai resistivitas rendah 0-10 ohm.m yang menunjukan lapisan lempung dan pasir. Pada lapisan kedua merupakan batuan dengan nilai tahanan jenis 20 – 1000 ohm.m yang diinterpretasikan sebagai lapisan pasir, batupasir tufan yang diperkirakan sebagai lapisan akuifer. Lapisan paling bawah merupakan batuan dengan nilai resistivitas lebih dari 2000 ohm.m diinterpretasikan sebagai lapisan breksi vulkanik. Pada titik GL-15 yang berada pada dataran rendah aluvial memiliki nilai resistivitas rendah sampai sedang. Batuan penyusun daerah ini merupakan lempung dan pasir. Lapisan pertama merupakan lempung, lapisan kedua merupakan lapisan pasir yang berperan sebagai akuifer, lapisan ketiga merupakan lapisan lempung.Titik GL-13 berada di kaki gunungapi Lawu, nilai resistivitas pada daerah ini 4 – 600 ohm.m. pada lapisan pertama merupakan lempung, lapisan kedua merupakan lapisan pasir yang diperkirakan sebagai akuifer dan pada lapisan ketiga merupakan batupasir tufan.

Gambar 4.Profil litologi daerah pengukuran

Dari gambar 4 dapat dilihat kedalaman permukaan air tanah dalam di lokasi pengukuran. Pada titik GL-5 muka air tanah dalam berada pada kedalaman 22 m, pada titik GL-15 berada pada kedalaman 26 m dan pada titik GL-13 pada kedalaman 13 m.. Dari gamabar tersebut dapat dilihat pola aliran air tanah mengikuti profil topografi ditunjukan oleh gambar 5. Pola aliran air tanah mengalir dari daerah yang memilili elevasi yang tinggi menuju daerah yang memiliki elekvasi rendah. Pada daerah pengukuran, air mengalir dari tittik GL-13 dan GL-5 menuju GL-15. Sumber air tanah di GL-13 berasal dari aliran gunung lawu sedangkan pada titik GL-5 berasal dari gugung apitua ungaran. Debit air pada lapisan gunungapi muda lebih besar dari lapisan gunungapi tua.


Gambar 5. Peta Kedalaman muka air tanah

























0 comments:

Post a Comment