Flat-base elektroda merupakan salah satu
metode yang digunakan untuk permukiman padat penduduk dan lingkangan yang sudah
di beton.Survei geolistrik menggunakan susunan elektroda konvensional yang
bisanya di masukan kedalam tanah beberapa centimeter tidak efektif apabila di
terapkan di permukaan beton, marmer dan trotoar karena akan merusak
permukaan tersebut. Dengan menggunakan flat-base
elektroda dimana elektroda tersebut tidak perlu dimasukan kedalam tanah cukup
di tempelkan dipermukaan saja.
Flat-base eketroda merupakan variasi
jenis elektroda yang dapat digunakan pada material beton, marmer, trotoar dan
paving blok. Elektroda ini terbuat dari tembaga dengan dimensi 7x7 cm dengan
tebal 1 cm ditengahnya dipasang silinder tembaga dengan diameter 1 cm dan
tinggi 7 cm seperti pada gambar 1. Agar resistivitas kontak antara elektroda
dan permukaan kecil maka diberi gel konduktif supaya nilai resistansi di bidang
batas menjadi kecil. Gel tersebut bisa menggunakan air, air garam atau bentonit.
Bahan gel ini harus yang konduktif supaya nilai resistansinya dibidang batas
elektroda dan permukaan kecil. Cara yang lain adalah dengan memasukan kabel
dari resistivity meter kedalam bentonite secara langsung seperti pada gambar 2.
|
Gambar 1. Bentuk flate base elektroda
|
|
Gambar 2. Kabel yang dimasukan ke bentonit
Kelemahan menggunakan flat-base elektroda adalah pada bidang kontak antara elektroda dengan permukaan tanah. Kontak antara permukaan elektroda dengan permukaan tanah akan menghasilkan nilai resistivitas yang tinggi.Oleh sebab itu penggunaan bahan konduktif merupakan salah satu cara untuk menurunkan nilai resistivitas yang tinggi. Masalah lain adalah nilai kadar air dipermukaan tanah akan mempengaruhi aliran arus menuju kedalam tanah. Penggunakan flat-base elektroda ini hanya pada permukaan tanah yang kering.
Anthanasiu (2007)
melakukan eksperimen survey geolistrik menggunakan elektroda konvensional yang
dimasukan kedalam tanah dan flat-base
elektroda. Survei yang dilakukan adalah untuk mendeteksi batugamping yang berada
pada kedalaman 0 – 5 m dari permukaan tanah. Survei yang dilakukan menggunakan
konfigurasi wenner dengan spasi antar elektroda 1 m dan n maksimum adalah 6. Nilai
resistivitas semu menggunakan elektroda konvensional dan flat elektroda seperti
pada gambar 3.
|
|
|
Gambar 3. Hasil pengukuran resistivitas dilapangan
|
Dari hasil yang
diperoleh survei menggunakan flat elektroda hampir sama dengan menggunakan
elektroda konvensional. Perbedaan nilai resistivitas antara kedua jenis
elektroda tersebut rata-rata 2,5 %. Hasil inversi dari kedua jenis elektroda
seperti pada gambar 4
|
Gambar 4. Hasil inversi menggunakan elektroda konvensional dan flat-base elektroda
|
Hasil inversi
survei menggunakan elektroda konvensional memiliki RMS error 5,2 % sedangkan
menggunakan flat-base elektroda
sebesar 5,4%. Penampang 2D menggunakan flat-base
elektroda dengan menggunakan elektroda konvensional hampir sama. Nilai resistivitas
yang tinggi diinterpretasikan sebagai batu gamping berada pada jarak 17 m dari
titik awal.
Contoh lain adalah
untuk mendeteksi ruang kosong dibawah permukaan. Satu rongga terlihat
dipermukaan namun diperkirakan masih ada rongga lagi yang tidak terlihat
dipermukaan. Survei dilakukan dengan menggunakan metode geolistri. Elektroda
yang digunakan adalah flat-base
elektroda dengan spasi a = 1 dan n= 6. Rongga
yang terlihat dipermukaan berada pada elektroda 8-9. Hasil inversi hasil survei
ini menunjukan nilai resistivitas tinggi yang diinterpretasikan sebagai rongga
tersebut berada di elektroda 8-9 dan elektroda 11 – 12. Pada elektroda 11-12
ini diperkirakan sebagai rongga yang tidak terlihat dipermukaan. Nilai resistivitas
yang rendah diinterpretasikan sebagai air lau yang mengikis tanah sehingga
menjadi berongga.
|
Gambar 5. Hasil inversi geolistrik untuk mendeteksi rongga bawah permukaan
|
Sumber :
Athanasiou, E. N., Tsourlos, P. I.,
Vargemezis, G. N., Papazachos, C. B., & Tsokas, G. N. (2007).
Non-destructive DC resistivity surveying using flat-base . Near Surface
Geophysics , 263-272.
|
0 comments:
Post a Comment