Sunday, 23 August 2015

Survei Geolistrik Menggunakan Flat-Base Eektroda

Flat-base elektroda merupakan salah satu metode yang digunakan untuk permukiman padat penduduk dan lingkangan yang sudah di beton.Survei geolistrik menggunakan susunan elektroda konvensional yang bisanya di masukan kedalam tanah beberapa centimeter tidak efektif apabila di terapkan di permukaan beton, marmer dan trotoar karena akan merusak permukaan tersebut. Dengan menggunakan flat-base elektroda dimana elektroda tersebut tidak perlu dimasukan kedalam tanah cukup di tempelkan dipermukaan saja.


Flat-base eketroda merupakan variasi jenis elektroda yang dapat digunakan pada material beton, marmer, trotoar dan paving blok. Elektroda ini terbuat dari tembaga dengan dimensi 7x7 cm dengan tebal 1 cm ditengahnya dipasang silinder tembaga dengan diameter 1 cm dan tinggi 7 cm seperti pada gambar 1. Agar resistivitas kontak antara elektroda dan permukaan kecil maka diberi gel konduktif supaya nilai resistansi di bidang batas menjadi kecil. Gel tersebut bisa menggunakan air, air garam atau bentonit. Bahan gel ini harus yang konduktif supaya nilai resistansinya dibidang batas elektroda dan permukaan kecil. Cara yang lain adalah dengan memasukan kabel dari resistivity meter kedalam bentonite secara langsung seperti pada gambar 2. 
Gambar 1. Bentuk flate base elektroda




Gambar 2. Kabel yang dimasukan ke bentonit

Kelemahan menggunakan flat-base elektroda adalah pada bidang kontak antara elektroda dengan permukaan tanah. Kontak antara permukaan elektroda dengan permukaan tanah akan menghasilkan nilai resistivitas yang tinggi.Oleh sebab itu penggunaan bahan konduktif merupakan salah satu cara untuk menurunkan nilai resistivitas yang tinggi. Masalah lain adalah nilai kadar air dipermukaan tanah akan mempengaruhi aliran arus menuju kedalam tanah. Penggunakan flat-base elektroda ini hanya pada permukaan tanah yang kering.
Anthanasiu (2007) melakukan eksperimen survey geolistrik menggunakan elektroda konvensional yang dimasukan kedalam tanah dan flat-base elektroda. Survei yang dilakukan adalah untuk mendeteksi batugamping yang berada pada kedalaman 0 – 5 m dari permukaan tanah. Survei yang dilakukan menggunakan konfigurasi wenner dengan spasi antar elektroda 1 m dan n maksimum adalah 6. Nilai resistivitas semu menggunakan elektroda konvensional dan flat elektroda seperti pada gambar 3.


Gambar 3. Hasil pengukuran resistivitas dilapangan

Dari hasil yang diperoleh survei menggunakan flat elektroda hampir sama dengan menggunakan elektroda konvensional. Perbedaan nilai resistivitas antara kedua jenis elektroda tersebut rata-rata 2,5 %. Hasil inversi dari kedua jenis elektroda seperti pada gambar 4 
Gambar 4. Hasil inversi menggunakan elektroda konvensional dan flat-base elektroda

Hasil inversi survei menggunakan elektroda konvensional memiliki RMS error 5,2 % sedangkan menggunakan flat-base elektroda sebesar 5,4%. Penampang 2D menggunakan flat-base elektroda dengan menggunakan elektroda konvensional hampir sama. Nilai resistivitas yang tinggi diinterpretasikan sebagai batu gamping berada pada jarak 17 m dari titik awal.
Contoh lain adalah untuk mendeteksi ruang kosong dibawah permukaan. Satu rongga terlihat dipermukaan namun diperkirakan masih ada rongga lagi yang tidak terlihat dipermukaan. Survei dilakukan dengan menggunakan metode geolistri. Elektroda yang digunakan adalah flat-base elektroda dengan spasi a = 1 dan n= 6.  Rongga yang terlihat dipermukaan berada pada elektroda 8-9. Hasil inversi hasil survei ini menunjukan nilai resistivitas tinggi yang diinterpretasikan sebagai rongga tersebut berada di elektroda 8-9 dan elektroda 11 – 12. Pada elektroda 11-12 ini diperkirakan sebagai rongga yang tidak terlihat dipermukaan. Nilai resistivitas yang rendah diinterpretasikan sebagai air lau yang mengikis tanah sehingga menjadi berongga.
Gambar 5. Hasil inversi geolistrik untuk mendeteksi rongga bawah permukaan 

Sumber :
Athanasiou, E. N., Tsourlos, P. I., Vargemezis, G. N., Papazachos, C. B., & Tsokas, G. N. (2007). Non-destructive DC resistivity surveying using flat-base . Near Surface Geophysics , 263-272.







0 comments:

Post a Comment