Setelah mengetahui cara membuat permodelan kedepan survey geolistrik. Selanjutnya adalah mengetahui dan menganalisa hasil inversinya. Gambar 1 yaitu balok A dengan ukuran 6x2 m dan balok B 6x3 m. Jarak antara balok A dan balok B 4 meter. Kedalaman balok A dan balok B dari permukaan 2 m. Batas bawah untuk balok A 4 m dan balok B 5 meter. Gambar model seperti gambar 1. Balok A memiliki resistivitas 100 ohm dan balok B 500 ohm background nya memiliki resistivitas 10 ohm.
Gambar 1 model dua balok |
Konfigurasi Wenner Alpha
Hasil perhitungan resistivitas semu dengan menggunakan wenner alpha seperti gambar 2. Nilai resistivitas maksimum sekitar 15 ohm yang terdapat dibawah elektroda 24. Pengukuran resistivitas semu dengan menggunakan konfigurasi ini tidak dapat mebedakan antara balok A dan balok B.
Gambar 2 resistivitas semu wenner alpha |
Setelah menghitung resistivitas semunya kemudian melakukan proses inversi dengan menggunakan software res2div untuk menghasilkan model inversi seperti pada gambar 3. Hasil dari inversi wenner alpha menunjukan anomali balok A dan balok B dapat terlihat. Namun, untuk memisahkan kedua balok tersebut belum baik. sebagaimana diketahui bahwa wenner alpha lebih sensitif terhadap perubahan vertikal.
Gambar 3. Hasil inversi menggunakan konfigurasi wenner alpha |
Konfigurasi Wenner Beta
Pemodelan kedapan dengan menggunakan konfigurasi wenner beta seperti gambar 4. Pengukuran resistivitas semu dengan menggunakan wenner beta menunjukan kedalaman maksimum adalah 6.7 m dengan jumlah 8. Apabila jumlah a dikurangi makan kedalaman yang diperoleh akan berkurang. Dari hasil perhitungan resistivitas semu terlihat balok A memiliki resistivitas 15 ohm dan balok B lebih dari 17 ohm. Geometri antara balok A dan balok B berbeda dengan model sesungguhnya. Dibandingkan dengan wenner alpha wenner beta memiliki sensitifitas horizontal lebih baik dibandingkan dengan wenner alpha.
Hasil inversi menggunakan konfigurasi wenner beta seperti pada gambar 5. Dari gambar tersebut terlihat balok A daan balok B dapat terpisahkan. Balok A memiliki resistivitas 34 ohm dengan panjang 6 m, namun balok tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan model aslinya. Balok B terlihat dengan jarak 4 m dari balok A (sesuai dengan model awal). Nilai resistivitas balok B adalah lebih dari 45 ohm. Panjang balok B 6 m namun lebih tinggi dibandingkan dengan model aslinya
Konfigurasi Dipole dipole
Konfigurasi dipole-dipole memiliki sensitifitas arah horizontal lebih baik dibandingkan dengan arah verikal. Dari pemodelan kedepan terlihat terdapat 3 anomali yaitu dibawah elektroda 18 dengan kedalaman sekitar 2 m, dibawah elektroda 24 kedalaman 3 m dan dibawah elektroda 26 dengan kedalaman 2 m. Dengan menggunakan jumlah a sebanyak satu dan jumlah n =8 kedalamanya hanya mencapai 5 m seperti gambar 6. Cara lain agar hasil yang diharapkan lebih dalam yaitu dengan membuat a sebanyak 4 dan n sebanyak 4. Hasilnya seperti gambar 7 jangkauan kedalaman maksimumnya sekitar 10 m. namun akan membutuhkan tenaga yang banyak apalagi elektroda yang digunakan bukan multichanel.
Hasil inversi dengan konfigurasi dipole-dipole seperti pada gambar 8. Pada gambar tersebut balok tidak dapat teriidentifikasi dengan baik karena kedalam yang kurang cukup. Dengan manggunakan a sebanyak 4 dan n =4 maka balok A dan balok B terlihat dengan jelas.Ukuran balok A dengan panjang 6 m dibawah elektroda 16-22 dan tinggi 2 m kedalaman 2 m-4m. balok B memiliki panjang 6 m elektroda 26-32 dan tinggi 3 m kedalaman 2-3 m. Hasil inversi dari konfigurasi ini mendekati model sebenarnya. Kekuranganya adalah hanya cocok digunakan untuk survey dangkal
Gambar 8 hasil inversi konfigurasi dipole-dipole a=1 dan n=8
Gambar 9 hasil inversi konfigurasi dipole-dipole a=4 dan n=4
Konfigurasi Wenner Schlumberger
Konfigurasi wenner schlumberger merupakan konfigurasi hibrid antara wenner dan schlumberger. Hasil resistivitas semu dengan menggunakan konfigurasi ini seperti gambar 10 . Gambar 10 bagian atas menunjukan konfigurasi wenner schlumberger dengan a sebanyak 1 dan n sebanyak 8. Kedalaman yang dicapai sekitar 6 m. Namun apabila menggunakan a sebanyak 4 dan n 4 maka akan diperoleh kedalaman sekitar 8 m seperti gambar 11
Gambar 10 resistivitas semu konfigurasi wenner schlumberger dengan a=1 dan n=8
Gambar 11 resistivitas semu konfigurasi wenner schlumberger dengan a=4 dan n=4
Model inversi dengan menggunakan konfigurasi wenner schlumberger seperti pada gambar 12. pada bagian atas merupakan konfigurasi wenner schlumberger dengan a sebanyak 1 dan n sebanyak 8. Sedangkan pada gambar 13 merupakan konfigurasi wenner schlumberger dengan jumlah a 4 dan n 4. Hasil pada gambar 13 menunjukan bentuk balok mirip dengan model sebenernya.
Gambar 12 hasil inversi konfigurasi wenner schlumberger dengan jumlah a = 1 dan jumlah n=8
Gambar 13 hasil inversi konfigurasi wenner schlumberger dengan jumlah a = 4 dan jumlah n=4[/caption]
0 comments:
Post a Comment