Air tanah merupakan sumber air minum untuk masyarakat, selain itu air tanah digunakan untuk kebutuhan industri, pertambangan dan pertanian. Semakin bertambahnya manusia dan industri maka air tanah dapat tercemar atau terkontaminasi oleh limbah industri atau limbah rumah tangga. Keberadaan air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air pada vadose zone dan air yang terdapat pada phreatic zone. Vadose zone merupakan air anah yang relatif dangkal. Zona phreatic merupakan air tanah dalam yang terdiri dari zona saturasi dan non saturasi. Air yang ada pada vadose zone dan phreatic zone dapat terkontaminasi dari permukaan apabila lapisan penutupnya memiliki porositas yang besar dan permeabilitas yang besar atau kandungan lempungnya sangat sedikit.
Sebaran kontaminasi akuifer air tanah dapat diketahui dengan menghitung parameter akuifer seperti porositas, permeabilitas, hidraulik konduktivitas, storativitas dan termisivitas. Parameter tersebut dapat diketahui dengan malakukan pumping test (tes pompa). Melakukan tes pemompaan memerluka biaya yang mahal dan waktu yang lama. Oleh sebab itu, metode geolistrik dapat dijadikan sebagai alternatif untuk melakukan perhitungan parameter akuifer.
Untuk lapisan horizontal homogen isotropis hubungan antara reistivitas batuan dan ketebalan akuifer dapat dituliskan dalam bentuk resistansi transvesal (R) dan konduktansi longitudinal (S) sebagai berikut :
Pendekan untuk menghitung transmisivitas (T) dinyatakan sebagai hasil dari perkalian antara hidraulik konduktivitas (K) dengan ketebalan akuifer (h).
selain itu Transmisivitas secara numerik sama dengan resistansi transvesal T=R. konduktansi longitudinal (S) berhubungan dengan permeabilitas (kelolosan) dari pembatas antara lapisan lempung sebagai lapisan penutup dan pasir sebagai lapisan akuifer. protective capacity (Pc) dari lapisan penutup memiliki hungan proposional terhadap konduktansi longitudinal (S):
Metodelogi
Akuisisi data geolistrik menggunakan konfigurasi Schlumberger data yang dihasilkan merupakan kurva 1D hubungan antara nilai AB/2 dengan resistivitas batuan. Nilai resistivitas dari lapangan merupakan nilai resistivitas semu. Pengolahan data dengan menggunakan software IP2win sehingga menghasilkan nilai resistivitas sebenarnya,ketebalan dan kedalaman. Setelah diperoleh nilai resistivitas dan ketebalan kemudian menghitung nilai resistansi tranvesal, konduktansi longitudinal. Transmisivitas dan protective capacity dengan menggunakan persamaan 1,2 dan 3.
Analisa
Apabila akuifer relatif dekat dengan permukaan maka kemungkinan besar dengan mudah dapat terkontaminasi dengan air yang berasal dari permukaan seperti dari limah industri, tumpukan sampah atau limbah rumah tangga. Sehingga, mempengaruhi kualitas dari air tanah. Hubungan anara transmisivitas dengan protecive capasity berkaitan dengan sifat dari lapisan penutup (overbuden rock). Apabila nilai protecive capasity lapisan penutup rendah maka pada lapisan tersebut tidak ada material yang bersifat impermeabel (kedap air) yang menghalangi infiltrasi air permukaan menuju akuifer air tanah, akibatnya air dari permukaan bergerak cepat ke lapisan dibawahnya dan mencemari air tanah yang ada di akuifer.
Nilai resistansi transvesal berbanding lurus dengan transmisivitas akuifer. Nilai resistansi tranvesal yang tinggi dan nilai transmisivitas yang tinggi juga menunjukan lapisan tersebut merupakan lapisan permeabel ( mudah meloloskan air ). Lapisan akuifer dangkal yang memiliki nilai permeabel yang tinggi diperkirakan cenderung terkontaminasi dari air yang berasal dari permukaan. Satu akuifer dapat terkontaminasi dari berbagai sumber air yang berada dipermukaan. Secara kualitatif porositas batuan dapat diperkirakan dari nilai resistivitas. Nilai resistivitas yang rendah dapat diinterpretasikan sebagai batuan yang memiliki nilai porositas yang tinggi, kandungan serpih atau lempung sangat sedikit dan water content dalam batuan tersebut sangat tinggi. Niai porositas yang tinggi mengakibatkan storativitas yang tinggi yang membantu penyebaran yang relatif singkat.
Sumber :
Ehirim.C.N & Nwanko.C.N,2010.,Evaluation of Aquifer Characteristics and Groundwater Quality Using Geoelectric method in Choba, Port Harcourt., Physics Department, University of Port Harcourt, Nigeria
0 comments:
Post a Comment